Berita
FBI Membuat Token Palsu untuk Menangkap Penipu Sungguhan dalam Penangkapan Penipuan Crypto yang Tak Terbayangkan

FBI Membuat Token Palsu untuk Menangkap Penipu Sungguhan dalam Penangkapan Penipuan Crypto yang Tak Terbayangkan

Oct, 10 2024 4:41
FBI Membuat Token Palsu untuk Menangkap Penipu Sungguhan dalam Penangkapan Penipuan Crypto yang Tak Terbayangkan

Pihak berwenang AS telah menuntut 18 individu dan entitas dalam upaya besar-besaran terhadap penipuan cryptocurrency. FBI bahkan menciptakan token sendiri dalam operasi penyamaran besar-besaran.

Tuduhan tersebut, dibuka di Boston, menargetkan para pemimpin dari empat perusahaan crypto dan empat perusahaan layanan keuangan crypto. Jaksa menuduh manipulasi pasar yang meluas dan skema "perdagangan cuci".

Empat terdakwa telah mengaku bersalah. Tiga lainnya ditangkap minggu ini di Texas, Inggris, dan Portugal. Pihak berwenang telah menyita lebih dari $25 juta dalam bentuk mata uang kripto dan menonaktifkan beberapa bot perdagangan.

Skema tersebut diduga melibatkan penciptaan perdagangan palsu untuk menaikkan harga token secara artifisial. Taktik "pump and dump" ini memikat para investor yang tidak curiga. Satu perusahaan, Saitama, sempat mencapai nilai pasar miliaran dolar. Perusahaan crypto diduga menyewa pedagang pasar untuk melakukan perdagangan cuci, yang menciptakan ilusi aktivitas pasar yang nyata. Salah satu terdakwa menggambarkan tujuan tersebut sebagai menemukan "pembeli lain dari komunitas, orang-orang yang belum Anda ketahui atau pedulikan."

Tuduhan tersebut meliputi banyak kebangsaan. Aleksei Andriunin, seorang Rusia berusia 26 tahun yang ditangkap di Portugal, diduga menjalankan pembuat pasar Gotbit. Warga negara Inggris-Hong Kong Riqui Liu, 26, bekerja untuk ZM Quant. Andrey Zhorzhes dari UEA mewakili CLS Global.

Saitama, sebuah perusahaan crypto yang didirikan di Massachusetts, menghadapi tuduhan yang signifikan. CEO Inggrisnya Manpreet Kohli, 43, ditangkap di Inggris. Warga negara Vietnam Nam Tran, 32, juga dituntut tetapi masih buron.

Jaksa AS Joshua Levy menyebutnya "pengingat keras tentang betapa waspadanya para investor online harus." Ia memperingatkan bahwa menggabungkan "teknologi inovatif" dengan skema pump-and-dump gaya lama tetaplah penipuan. FBI mengambil langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam penyelidikan, menciptakan token mata uang kripto dan perusahaan mereka sendiri untuk mengidentifikasi penipu. Agen Khusus FBI Jodi Cohen menggambarkannya sebagai "twist baru dalam kejahatan finansial gaya lama."

Tuduhan termasuk penipuan kawat, manipulasi pasar, dan konspirasi. Hukuman maksimal berkisar antara 5 hingga 20 tahun penjara. Denda bisa mencapai $5 juta atau dua kali keuntungan kotor atau kerugian dari pelanggaran tersebut.

SEC telah mengajukan pengaduan sipil paralel terhadap beberapa terdakwa. Kasus ini melibatkan kerja sama internasional, termasuk bantuan dari penegak hukum di Portugal dan Inggris.

Berita Terkait