The US Dollar Index telah turun sekitar 10% pada 2025 sementara logam mulia melonjak ke rekor tertinggi sepanjang masa.
Ekonom Tyler Cowen warns bahwa peralihan ke emas dan perak menandakan menurunnya kepercayaan terhadap peran dolar sebagai aset lindung nilai utama dunia.
Emas diperdagangkan di sekitar $4.400 per ons, naik lebih dari 66% sejak awal tahun.
Perak telah menembus $72 per ons, naik sekitar 140% tahun ini.
Apa yang Terjadi
Indeks Dolar AS (DXY) telah fallen 9,4% terhadap sekeranjang mata uang utama termasuk euro, yen, dan pound hingga akhir Desember.
Penurunan ini menandai kejatuhan tahunan terdalam dolar sejak 2017.
Harga emas mencapai rekor tertinggi di atas $4.540 per ons pada 26 Desember sebelum terkoreksi ke sekitar $4.330.
Perak menembus $77 per ons pada periode yang sama, memperpanjang reli historisnya.
Dalam sebuah opini di The Free Press, Tyler Cowen, profesor ekonomi di George Mason University, described lonjakan logam mulia sebagai "peringatan kilat bagi perekonomian."
"Gelombang pembelian logam mulia seharusnya membuat kita semua khawatir," tulis Cowen.
"Ini mencerminkan bahaya baru dan berpotensi membawa bencana di cakrawala."
Cowen berpendapat bahwa meningkatnya korelasi ekonomi berarti semakin sedikit pilihan perlindungan keuangan saat krisis.
"Dulu, jika Anda khawatir tentang masa depan, Anda akan beralih ke dolar sebagai aset aman," jelas Cowen.
"Namun jika pemerintah dan kebijakan Amerika Serikat sendiri tidak dapat diprediksi, dan ekonominya bergejolak, Anda akan mencari lindung nilai lain sebagai gantinya."
Baca juga: South Korea's Kim Byung-ki Under Fire For Alleged Crypto Exchange Conflict Of Interest
Mengapa Ini Penting
Pelemahan dolar berasal dari berbagai faktor termasuk perlambatan pertumbuhan AS, defisit fiskal yang persisten, dan ketidakpastian kebijakan.
Pejabat Federal Reserve tetap terbelah soal pemangkasan suku bunga lebih lanjut meski pasar memperkirakan dua penurunan tambahan pada 2026.
Bank sentral di seluruh dunia telah mempercepat diversifikasi menjauh dari cadangan dolar.
Indeks Dolar AS menyentuh level terendah sejak awal Oktober di 97,7.
Emas telah naik lebih dari 70% pada 2025, menandai kinerja tahunan terkuatnya sejak 1979.
Pergeseran ini mencerminkan perubahan persepsi tentang prediktabilitas kebijakan AS dan peran tradisional dolar sebagai aset penyeimbang siklus.
Ketegangan geopolitik termasuk konflik di Ukraina dan Timur Tengah telah memperkuat permintaan aset aman fisik.
Baca selanjutnya: Polymarket Data: 70% Of Traders Lose Money While Elite 0.04% Captures $3.7B In Profits

