Cardano's latest technical upgrade has triggered an unprecedented debate about its founder's role, highlighting tensions between centralized leadership and decentralized governance in blockchain networks.
Platform ini telah menerapkan Node 10.11, mendukung hard fork Chang #2. Rilis ini menandai transisi Cardano dari bootstrapping teknis ke tata kelola on-chain sepenuhnya. Namun, perhatian difokuskan pada perselisihan komunitas terkait pengaruh terus-menerus Charles Hoskinson.
Intersect MBO, sebuah organisasi yang dipimpin oleh Cardano, mengimplementasikan pembaruan ini pada 1 November. Rilis ini memperkenalkan fitur tata kelola penting, termasuk mekanisme delegasi yang ditingkatkan untuk Stake Pool Operators dan kemampuan auto-abstain baru untuk Delegated Representatives (DReps).
"Setelah Chang #2, keputusan akan dibentuk dan dipilih melalui tata kelola yang sepenuhnya terdesentralisasi," Intersect mengumumkan. Pembaruan ini dibangun di atas rilis Chang 1 pada bulan September, yang pertama kali memungkinkan pemegang token ADA untuk berpartisipasi dalam keputusan tata kelola.
Kerangka kerja baru ini mewajibkan pemegang token untuk mendelegasikan kepada DRep agar dapat mengakses imbalan staking. "Mekanisme ini memastikan partisipasi aktif dalam tata kelola," catat pakar tata kelola blockchain di sebuah perusahaan aset digital terkemuka.
Namun, pencapaian teknis ini dibayangi oleh kontroversi seputar Tuan Hoskinson. Keputusan tidak biasa sang pendiri untuk memperdebatkan komunitas mengenai kepemimpinannya telah mengungkapkan perpecahan yang mendalam.
"Apakah Charles Hoskinson adalah kanker bagi Cardano?" Tuan Hoskinson bertanya kepada pengikut media sosialnya. Polling tersebut mengungkapkan perpecahan yang hampir rata, dengan 51 persen mendukung pendiri dan 49 persen menyatakan kritikan.
"Respons ini mencerminkan ketegangan yang lebih luas dalam tata kelola blockchain," observasi seorang peneliti tata kelola crypto di bank investasi besar. "Proyek sering berjuang untuk menyeimbangkan pengaruh pendiri dengan tujuan desentralisasi."
Peserta pasar mencatat bahwa kontroversi ini muncul pada titik penting bagi Cardano. Transisi platform ini ke tata kelola yang sepenuhnya terdesentralisasi mewakili pencapaian teknis yang signifikan, namun kohesi komunitas tampaknya tegang.
Pendukung ADA terkemuka telah membela Tuan Hoskinson, menyarankan adanya potensi manipulasi hasil polling oleh akun otomatis. Namun, insiden ini memicu diskusi lebih luas tentang kepemimpinan dalam jaringan terdesentralisasi.
Pembaruan ini mewajibkan persyaratan partisipasi baru untuk pemegang token. Imbalan staking akan terus bertambah, tetapi penarikan sekarang memerlukan delegasi DRep atau pilihan tata kelola yang eksplisit.
Pengamat industri menyarankan bahwa episode ini menyoroti tantangan yang berulang dalam tata kelola blockchain. Keseimbangan antara kepemimpinan yang kuat dan kontrol terdesentralisasi tetap menjadi isu kritis bagi jaringan yang sedang berkembang.