Seorang penambang Bitcoin yang sudah lama tidak aktif telah muncul kembali setelah 14 tahun tidak aktif. Dompet tersebut mentransfer 50 BTC ke Binance pada 26 Juni. Jumlah ini bernilai sekitar $3.05 juta.
Firma intelijen pasar Lookonchain melaporkan transaksi tersebut. Penambang awalnya memperoleh token ini pada Juli 2010. Pada saat itu, harga Bitcoin di bawah $1.
Lookonchain membagikan detailnya di media sosial:
"Dompet penambang bangun setelah tidak aktif selama 14 tahun dan mendepositokan 50 BTC ($3.05 juta) ke Binance tujuh jam yang lalu. Penambang memperoleh 50 BTC dari menambang pada 14 Juli 2010.
Alamat: 1PDTDwpgRPdQaCcp3Th6zaMASgcCcm3Jcm"
Ini bukanlah insiden terisolasi. Pada bulan Mei, Lookonchain mengidentifikasi dua dompet lain yang sudah lama tidak aktif menjadi aktif. Dompet ini telah tidak aktif sejak 2013.
Reaktivasi pada bulan Mei melibatkan total Bitcoin senilai $61 juta. Investor ini telah membeli 500 token dengan harga $124 masing-masing 11 tahun yang lalu. Investasi mereka menghasilkan keuntungan hampir 50,000%.
Harga perdagangan Bitcoin saat ini adalah $61,630. Ini mewakili peningkatan kecil selama 24 jam terakhir.
Munculnya kembali dompet yang tidak aktif dapat mempengaruhi sentimen pasar. Ini mungkin menandakan peningkatan tekanan jual. Namun, ini juga menunjukkan proposisi nilai jangka panjang Bitcoin.
Kejadian seperti ini menyoroti pentingnya analisis blockchain. Mereka memberikan wawasan tentang dinamika pasar dan perilaku investor. Seiring semakin matangnya pasar cryptocurrency, pola ini mungkin menjadi lebih signifikan.
Komunitas kripto mengamati pergerakan ini dengan cermat. Mereka berpotensi mempengaruhi aksi harga jangka pendek. Namun, dampak jangka panjangnya masih harus dilihat.