Pertukaran kripto Upbit dapat memulihkan $6,07 juta dalam dana yang dicuri setelah berhasil memblokir transaksi penipuan dengan bantuan Polisi Metropolitan Seoul. Pertukaran Korea menggunakan Sistem Deteksi Penipuan (FDS) canggih untuk memblokir penipuan kripto.
Langkah ini oleh Upbit menunjukkan komitmen pertukaran kripto untuk melindungi penggunanya dari penipu. Sebelumnya, pada 22 November, Upbit memulihkan dana $5 juta yang dicuri dari 246 korban, dan kini $2,7 juta telah dikembalikan kepada 134 pengguna.
Berbicara mengenai masalah ini, seorang pejabat Dunamu mengatakan bahwa pemulihan ini menunjukkan “kekuatan teknologi dan kolaborasi dengan polisi ketika pasar kripto berkembang.”
Pertukaran kripto Korea tersebut masih terpengaruh oleh serangan peretasan Grup Lazarus 2019, di mana 342,000 Ethereum (ETH) dicuri. Ini adalah salah satu pencurian kripto terbesar di dunia karena mengakibatkan kerugian sebesar 1,4 triliun.
Kemudian, penyelidik menemukan bahwa grup Lazarus telah mencuri token Ethereum di 51 pertukaran kripto di 13 negara termasuk Tiongkok dan AS.
Beberapa token ETH dipertukarkan dengan Bitcoin yang dijual dengan diskon 2,5% di pertukaran kripto Korea seperti Upbit, tetapi penyelidik hanya dapat memulihkan $4,8 miliar dari mereka.
Semua kejadian ini menunjukkan ketergantungan yang tumbuh pada pencurian kripto di Korea Utara, yang menggunakan aset digital untuk mendanai aktivitas negaranya. Ini adalah ancaman terhadap komunitas kripto global.
Upaya Sukses Upbit dalam memulihkan dana kripto yang dicuri menunjukkan pentingnya kerja sama global untuk mengatasi penipuan kripto. Ini menyoroti betapa pentingnya teknologi FDS untuk penegakan hukum dan bagaimana hal itu dapat mengurangi kerugian investor.
Upbit telah menetapkan standar untuk pertukaran kripto lain yang ingin melindungi penggunanya dan mendapatkan kepercayaan pedagang.