Solflare pada hari Sabtu mengumumkan sedang menyiapkan fitur intent baru berbasis AI yang dirancang untuk menyederhanakan cara pengguna berinteraksi dengan aplikasi Solana, dengan tujuan menghapus alur kerja kaku yang saat ini mendefinisikan sebagian besar dompet kripto.
Menurut Co-Founder dan Co-CEO Solflare Filip Dragoslavic, perusahaan akan meluncurkan versi alfa minggu ini.
Fitur ini berfokus pada permintaan berbahasa alami alih-alih menu dompet tradisional.
Berbicara dengan Yellow.com di sela-sela acara Breakpoint Solana, Dragoslavic menjelaskan bahwa Solflare hanya akan menggunakan AI untuk menginterpretasikan apa yang diinginkan pengguna, sementara jaringan terstruktur “solver” menangani eksekusinya.
“Kami tidak menggunakan AI untuk pada dasarnya melakukan semuanya sendiri,” katanya. “Kami hanya menggunakan AI untuk mencari tahu apa intent Anda, lalu kami mengeksekusinya dengan serangkaian fungsi yang kami bangun di latar belakang.”
Sistem ini memungkinkan pengguna menggabungkan kondisi, aset, dan aksi dalam satu instruksi.
Dragoslavic memberikan beberapa contoh bagaimana pengguna dapat berinteraksi dengan alat tersebut: membuat order kondisional berdasarkan pergerakan harga, menggabungkan sinyal pasar dengan aktivitas NFT, atau meminta ringkasan sentimen atas suatu token berdasarkan aktivitas di X.
Ia menggambarkan interaksi ini sebagai “nyatakan permintaan Anda, intent Anda dalam bahasa yang sederhana,” setelah itu fungsi internal Solflare mengoordinasikan alur transaksi yang sebenarnya.
Also Read: Trump’s Foreign Policy Sparks Talk Of A New Global Alliance Without Europe Menurut Dragoslavic, pengujian awal di dalam perusahaan menunjukkan alat tersebut dapat melakukan tugas yang biasanya mengharuskan pengguna menelusuri beberapa bagian dompet atau aplikasi eksternal. “Rasanya magis ketika kami menggunakannya sekarang,” ujarnya.
Solflare berencana menjaga peluncuran awal tetap terbatas, dengan merilis versi alfa minggu ini sebelum memperluas akses.
“Saya tidak bisa memberi tahu Anda kapan peluncuran publik akan dilakukan karena ini adalah hal yang berskala sangat besar,” kata Dragoslavic, seraya menambahkan bahwa tujuannya adalah memastikan keandalan sebelum membukanya untuk semua pengguna.
Rilis penuh diperkirakan dalam beberapa bulan mendatang, dengan ekspansi berkelanjutan setelah itu.
“Kami akan terus membangunnya selamanya,” ujarnya.
Perusahaan memandang fitur baru ini sebagai pergeseran cara pengguna akan berinteraksi dengan dompet ke depannya, dengan mencatat bahwa semakin banyaknya fitur dalam dompet kripto modern membuat antarmuka tradisional sulit diskalakan.
“Kami mencoba mendefinisikan ulang bagaimana orang menggunakan dompet,” kata Dragoslavic. “Ini bukan soal fitur apa, melainkan bagaimana fitur tersebut bekerja.”
Read Next: What Happens If A Stablecoin Company Owns Juventus? Europe May Soon Decide

