Token AI Venice (VVV) telah muncul sebagai cryptocurrency yang paling banyak dibicarakan di platform media sosial, melampaui minat pada Bitcoin, XRP, dan Toncoin. Lonjakan diskusi ini, yang disorot oleh firma intelijen pasar Santiment, berpusat pada pertumbuhan kapitalisasi pasar VVV yang cepat, pencatatannya di bursa, dan pengumuman terkait airdrops.
Didirikan oleh pendukung Bitcoin Erik Voorhees, Venice AI adalah platform berorientasi privasi yang meluncurkan token VVV di jaringan Base lapis-2 Ethereum pada 27 Januari.
Token ini dirancang untuk mengintegrasikan teknologi blockchain dengan AI generatif, memanfaatkan sinergi antara bidang ini. Data dari DexScreener mengungkapkan bahwa VVV mencapai penilaian sepenuhnya terdilusi sebesar $1 miliar dalam waktu hanya dua jam setelah peluncuran. Pada hari yang sama, platform membagikan melalui postingan di X bahwa pengguna yang membeli dan mempertaruhkan token akan mendapatkan akses gratis berkelanjutan ke API-nya, yang menyediakan teks, gambar, dan kemampuan generatif kode yang bersifat pribadi dan tidak disensor.
API telah dibuat tersedia untuk agen AI, pengembang, dan aplikasi pihak ketiga, dan mendukung berbagai model AI termasuk DeepSeek R-1.
Peluncuran token VVV melibatkan airdrop signifikan, mendistribusikan 50% dari total 100 juta suplai token. Dari ini, 25% pergi ke pengguna Venice sementara 25% lainnya dialokasikan untuk protokol komunitas AI seperti Virtual, LUNA, dan AIXBT. Perusahaan menyoroti bahwa tidak ada penjualan awal untuk investor eksternal dan tidak ada mekanisme tata kelola yang diterapkan. Sejak didirikan pada bulan Mei, Venice AI telah mengumpulkan lebih dari 400.000 pengguna terdaftar dan memproses 15.000 permintaan inferensi setiap jam.
Santiment juga mengidentifikasi TOSHI, BTC, XRP, SWFTC, dan TON sebagai token yang sedang tren. Toshi, koin meme yang terkait dengan Coinbase dan ekosistem Base, dibandingkan dengan Dogecoin (DOGE) dan Shiba Inu (SHIB), meskipun volatilitas Toshi menjadi perhatian. Meski demikian, sentimen di sekitar TOSHI sebagian besar positif.
Bitcoin tetap menjadi titik fokus dalam diskusi karena potensi investasinya dan statusnya sebagai store of value. Pembicaraan saat ini juga mempertanyakan volatilitas pasar dan membandingkannya dengan cryptocurrency lain seperti XRP. Pendukung BTC menyuarakan kekhawatiran tentang potensi inklusi token lain dalam cadangan aset digital nasional yang diusulkan.
Sebaliknya, diskusi tentang XRP berfokus pada nilai jangka panjangnya dan pertikaian hukum antara Ripple dan Securities and Exchange Commission (SEC). Selain itu, peran XRP dalam keuangan tradisional mendapat sorotan, terutama setelah mendapatkan lisensi transmisi uang di New York dan Texas.
SWFTC menarik perhatian karena peningkatan perdagangan di Coinbase, dengan diskusi sebagian besar berpusat pada pergerakan harga terkini dan prospek pemulihan. Sementara itu, TON mendapatkan perhatian karena integrasinya dengan Telegram, memicu percakapan tentang pembaruan mendatang, ekspansi ekosistem, dan kampanye airdrop.