Minat yang melonjak pada XRP, cryptocurrency asli Ripple, telah membuatnya melampaui Bitcoin (BTC) sebagai aset digital yang paling banyak diperdagangkan di Coinbase. Pergeseran ini menyoroti tren yang berkembang di kalangan investor kripto Amerika yang mengalihkan fokus mereka ke XRP. Pendorong minat ini adalah pertemuan baru-baru ini antara CEO Ripple, Brad Garlinghouse, dan Presiden terpilih AS, Donald Trump, di mana mereka membahas tentang memperluas aset kripto dalam potensi cadangan nasional melampaui hanya Bitcoin.
Data perdagangan statistik XRP menegaskan tren ini. Data on-chain dari CoinGecko mengungkapkan bahwa pasangan XRP/USD mencapai volume perdagangan 24-jam lebih dari $1.67 miliar, menyumbang 23.57% dari total volume perdagangan Coinbase. Sebaliknya, volume BTC/USD mencapai lebih dari $1.4 miliar, mewakili 19.84%.
Meskipun dominasi BTC tetap bertahan di Binance, XRP tetap menjadi yang kedua, meskipun Binance tidak dapat diakses oleh investor Amerika.
Ada konfluensi faktor yang menarik investor AS dan global ke XRP. Kepresidenan Trump yang akan datang bisa jadi menandakan meningkatnya penerimaan untuk kripto seperti BTC. Laporan menunjukkan bahwa presiden terpilih lebih memilih kripto yang berbasis di AS, seperti XRP, Solana (SOL), dan USD Coin (USDC). Selain itu, ada sinyal bahwa pemerintahan yang baru mungkin mendukung dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) XRP spot.
Data dari Polymarket menunjukkan bahwa 67% pedagang memperkirakan ETP yang didukung XRP dalam tahun ini. Entitas investasi, termasuk Bitwise, Canary Capital, dan WisdomTree, telah mengajukan aplikasi untuk persetujuan ETF XRP dengan Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC).
Ledakan investor telah mendorong nilai XRP ke atas, naik lebih dari 4% mencapai $3.31. Ini membawa XRP mendekati rekornya pada Januari 2018 sebesar $3.40.
Mirip dengan Bitcoin, analis pasar menyarankan bahwa pengikutsertaan cadangan strategis Trump atas XRP dapat mendorong harga ke tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya.