Saat Bitcoin mencapai ketinggian yang dulu tak terbayangkan, FOMO (takut ketinggalan) kembali. Namun, apakah ini benar-benar harus terjadi? Apa itu FOMO, dan mengapa Anda harus menghindarinya dengan segala cara? Mari kita cari tahu.
“Satu-satunya hal yang saya takut ketinggalan adalah tidur siang.” Pandangan humoris tentang FOMO ini menekankan absurditas mendahulukan tekanan sosial dibandingkan kesejahteraan pribadi dan istirahat. Namun jenis humor ini hanya tersebar luas di kalangan trader berpengalaman.
Pemula lebih rentan jatuh ke dalam gelombang FOMO. Terutama dalam momen-momen seperti yang kita alami sekarang.
Bitcoin mencapai tertinggi sepanjang masa (ATH) yang luar biasa sebesar $94.000, dan sulit untuk mengabaikan perubahan besar yang terjadi di lanskap cryptocurrency saat kita memandang ke 2024.
Reli terakhir ini dapat diatributkan kepada beberapa katalis.
Khususnya, kepercayaan investor telah meningkat pesat berkat dukungan dari tokoh-tokoh terkenal seperti mantan Presiden AS Donald Trump dan usulan RUU cadangan Bitcoin 2025 dari Senator AS Cynthia Lummis. Dukungan ini telah menarik modal institusi yang signifikan ke pasar dan juga memberi Bitcoin kredibilitas di mata keuangan mainstream.
Dengan valuasi pasar Bitcoin kini lebih dari $1,7 triliun, perdebatan analis dan investor mengenai apakah bisa mencapai $100.000 semakin memanas.
Sebuah lanskap sempurna untuk FOMO.
FOMO dapat membuat investor bertindak gegabah tanpa sepenuhnya memahami risiko yang terlibat dalam upaya untuk mendapat untung dari harga yang naik. Karena banyak orang takut tertinggal sementara yang lain mendapat manfaat besar dari bull run saat ini, FOMO semakin diperburuk.
Di lingkungan ini, penting bagi investor berpengalaman maupun pendatang baru untuk mengenali implikasi FOMO.
Warren Buffett pernah menyatakan, “Saya tidak pernah berusaha mencari uang di pasar saham. Saya membeli dengan asumsi bahwa mereka bisa menutup pasar keesokan harinya dan tidak membukanya kembali selama lima tahun.” Pandangan ini menekankan pentingnya pemikiran jangka panjang dibandingkan spekulasi jangka pendek yang digerakkan oleh tren pasar.
Godaan untuk mencari uang cepat dapat mengganggu penilaian dan menyebabkan keputusan gegabah yang tidak selalu sesuai dengan tujuan keuangan atau strategi investasi seseorang. Berhasil menavigasi pasar yang volatil ini membutuhkan pemahaman tentang efek psikologis dari FOMO.
Dampak Psikologis dari FOMO
FOMO terutama didorong oleh dinamika sosial dan pengaruh media.
Ada banyak hype seputar beberapa cryptocurrency dan saham di media sosial dan saluran berita keuangan, yang menurut analis bisa sedikit berlebihan. Akibatnya, investor mungkin mengambil keputusan gegabah dan membeli aset dengan harga selangit tanpa penelitian yang memadai.
Seperti yang dicatat dalam sebuah studi, “keberadaan FOMO secara substansial meningkatkan dampak dari aversi kerugian dan bias kawanan pada keputusan investor." Jadi, investor mungkin merasa tertekan untuk mengejar keuntungan orang lain karena takut mereka juga tidak akan mendapatkan untung yang sama.
Selain itu, FOMO bisa diperburuk oleh pergerakan pasar yang tiba-tiba, seperti yang disebabkan oleh pengumuman ekonomi signifikan atau peristiwa geopolitik. Peristiwa-peristiwa ini menanamkan rasa urgensi pada investor, mendorong mereka untuk membuat keputusan cepat.
Menurut sebuah blog di TrueData, “ketika investor terburu-buru membeli saham berdasarkan hype pasar atau tekanan sejawat, mereka mungkin mengabaikan faktor penting seperti fundamental perusahaan.” Perilaku ini dapat menyebabkan pembelian saham yang tidak sesuai dengan strategi investasi mereka atau yang dinilai terlalu tinggi.
FOMO Didefinisikan: Penyebab utama FOMO adalah ketakutan kehilangan manfaat atau pengalaman yang mungkin didapatkan orang lain. Kecemasan ini dapat muncul dalam berbagai cara ketika datang ke cryptocurrency, dan orang sering kali berinvestasi dalam aset yang mungkin tidak sepenuhnya mereka pahami atau percayai karena ketakutan akan tertinggal.
Perangkap Perbandingan: Satu aspek penting dari FOMO adalah kecenderungan untuk membandingkan diri sendiri dengan rekan atau influencer di bidang crypto. Saat pengguna berbagi kesuksesan mereka di platform media sosial, mereka cenderung hanya menyoroti perdagangan atau investasi mereka yang paling menguntungkan, yang memperkuat efek ini. Persepsi realitas yang terdistorsi dapat terjadi dari perbandingan ini, memberikan kesan bahwa seseorang sedang menghasilkan uang sementara yang lain tidak.
Karena itu, orang mungkin merasa tertekan untuk melakukan investasi gegabah dalam cryptocurrency yang populer tanpa melakukan penelitian atau uji tuntas yang memadai.
Pengambilan Keputusan Emosional: Beban emosional FOMO dapat menyebabkan pengambilan keputusan yang tidak rasional. Selama kegilaan pasar, investor mungkin membeli cryptocurrency pada harga tertinggi mereka karena ketakutan daripada penilaian keuangan yang bijaksana.
Mereka yang membeli dengan harga tinggi mungkin panik menjual saat terjadi penurunan daripada bertahan untuk pemulihan, yang sering kali mengarah pada kerugian besar selama koreksi pasar.
Amplifikasi Media Sosial: Ketika membahas FOMO, pentingnya media sosial tidak bisa dipandang remeh.
Reddit dan Twitter adalah contoh ruang gema di mana berita buruk dapat dengan cepat diminimalkan atau diabaikan dan sentimen bullish diperbesar. Ketakutan dan keserakahan menguasai pengambilan keputusan dalam pengaturan ini, menyebabkan orang mengambil tindakan impulsif yang mungkin mereka hindari jika mereka lebih bersandar pada strategi investasi mereka.
Implikasi FOMO pada Keputusan Investasi
Konsekuensi menyerah pada FOMO bisa menjadi merusak. Ketika kondisi pasar terlalu optimis, analis memperingatkan bahwa perilaku ini sering kali menyebabkan pembelian aset pada harga puncaknya, mengekspos investor pada peningkatan volatilitas dan kemungkinan mengalami kerugian besar selama koreksi.
Artikel TrueData menyoroti bahwa “FOMO dapat mengarah pada pilihan investasi yang terburu-buru dan kurang informasi,” yang dapat secara signifikan mengganggu rencana investasi jangka panjang.
Selain itu, FOMO mengalihkan fokus dari tujuan keuangan jangka panjang ke keuntungan jangka pendek. Investor yang digerakkan oleh ketakutan ini mungkin sering berdagang masuk dan keluar posisi, menimbulkan biaya transaksi yang lebih tinggi dan berpotensi mempengaruhi pertumbuhan portofolio keseluruhan mereka.
"Bias kawanan dan aversi kerugian secara signifikan mempengaruhi keputusan investasi," menurut studi terbaru yang diterbitkan di Journal of Financial Regulation and Compliance, menunjukkan cara-cara di mana faktor psikologis dapat menggagalkan strategi investasi yang baik.
Mengapa Anda Harus Menghindari Terjebak FOMO
Memahami mengapa menghindari jebakan ini sangat penting untuk kesuksesan investasi jangka panjang menjadi sangat penting mengingat kondisi pasar dan tekanan psikologis yang dibawa oleh FOMO.
Pengambilan Keputusan yang Informatif: Membuat keputusan yang berdasarkan informasi lebih efektif daripada mengambil keputusan gegabah berdasarkan tren pasar. Ini adalah salah satu cara paling efektif untuk menghadapi FOMO. Investor harus fokus melakukan penelitian mendalam sebelum melakukan investasi.
Ini termasuk menganalisis data pasar, memahami fundamental proyek, dan menilai tingkat toleransi risiko. Dengan mendasarkan keputusan pada fakta daripada emosi, investor dapat menavigasi pasar volatil dengan lebih efektif.
Perspektif Jangka Panjang: Mempertahankan perspektif jangka panjang sangat penting saat berinvestasi dalam cryptocurrency.
Daya tarik keuntungan cepat dapat membayangi pentingnya perencanaan strategis dan kesabaran. Investor yang sukses sering kali fokus pada tujuan keuangan mereka daripada fluktuasi harga jangka pendek.
Dengan mengadopsi pola pikir jangka panjang, individu dapat bertahan menghadapi volatilitas pasar tanpa menyerah pada keputusan yang digerakkan oleh kepanikan atau ketakutan.
Kesejahteraan Mental: Terus-menerus terjerat dalam FOMO dapat membebani kesehatan mental. Stres yang terkait dengan merasa tertinggal atau kehilangan kesempatan dapat menyebabkan kecemasan dan kelelahan.
Menetapkan batasan dengan penggunaan media sosial atau mencari dukungan dari orang-orang yang sependapat yang memiliki filosofi investasi serupa adalah dua cara untuk menghindari efek buruk FOMO terhadap pengambilan keputusan.
Strategi untuk Mengatasi FOMO
Untuk secara efektif mengatasi FOMO dalam lanskap cryptocurrency yang dinamis saat ini, investor harus mengadopsi strategi khusus yang mendorong investasi disiplin dan ketahanan emosional.
Batasi Paparan Media Sosial: Mengurangi waktu yang dihabiskan di platform media sosial dapat secara signifikan mengurangi perasaan ketidakcukupan dan perbandingan yang memicu FOMO. Alih-alih mengikuti setiap topik tren atau saran influencer, investor harus mengkurasi konten yang mendidik dalam saluran mereka yang mendorong pengambilan keputusan yang didasarkan pada informasi daripada reaksi emosional.
Berpartisipasi dalam komunitas yang fokus pada penelitian dan analisis daripada hype dapat memberikan perspektif yang lebih seimbang tentang pergerakan pasar.
Tetapkan Tujuan Investasi yang Jelas: Menetapkan tujuan keuangan yang jelas memungkinkan investor untuk fokus pada perjalanan unik mereka daripada terganggu oleh apa yang orang lain lakukan. Dengan menetapkan target spesifik—seperti pengembalian atau garis waktu yang diinginkan—inventor dapat membuat rencana tindakan yang sesuai dengan toleransi risiko dan filosofi investasi mereka.
Secara teratur meninjau kembali tujuan-tujuan ini membantu mempertahankan fokus di tengah kebisingan fluktuasi pasar.
Berlatih Mindfulness: Terlibat dalam praktik mindfulness dapat membantu investor tetap tenang selama periode aktivitas pasar yang tinggi. Teknik seperti meditasi atau menulis jurnal memungkinkan individu untuk secara kritis merefleksikan emosi dan proses pengambilan keputusan mereka.
Dengan menciptakan kesadaran diri terhadap perasaan FOMO, investor dapat mengembangkan mekanisme koping yang lebih sehat yang memprioritaskan pemikiran rasional daripada dorongan emosional.
Kesimpulan
“Ketakutan akan ketinggalan adalah musuh dari menghargai waktu Anda sendiri,” kata para trader berpengalaman.
Memahami risiko FOMO menjadi semakin penting bagi siapa saja yang berinvestasi dalam cryptocurrency saat Bitcoin terus membubung ke faktor penting seperti fundamental perusahaan.” Content: heights in 2024.
Orang-orang dapat berhasil menavigasi lingkungan yang tidak stabil ini tanpa terjebak dalam FOMO dengan menekankan pengambilan keputusan yang cerdas, memperhatikan gambaran besar, dan memberikan perhatian strategis pada kesehatan mental. Dalam dunia di mana setiap perubahan harga memicu perasaan yang kuat, mengembangkan ketahanan terhadap FOMO tidak hanya menguntungkan tetapi juga diperlukan untuk kesuksesan investasi jangka panjang.