Badan Keamanan Siber Singapura (CSA) telah mengeluarkan peringatan tegas kepada bisnis tentang jenis ransomware baru yang dikenal sebagai "Akira." Ini agak tidak biasa. Alih-alih uang fiat, ia meminta korban untuk membayar tebusan dengan Bitcoin.
Seperti yang diharapkan, ransomware Akira mengenkripsi data korban, membuatnya tidak dapat diakses.
Para penyerang kemudian meminta sejumlah Bitcoin sebagai tebusan untuk mendekripsi data tersebut. Setelah mereka dibayar, data akan terbuka kembali. Namun, itu tentu saja tidak dijamin 100%.
Serangan ransomware ini hanya menargetkan PC Windows. Seperti biasanya, perangkat Mac OS tidak menjadi target.
Laporan ini menegaskan pentingnya perencanaan respons insiden. Perusahaan harus siap untuk bertindak cepat jika terjadi serangan ransomware. Ini termasuk memiliki protokol yang jelas untuk mengisolasi sistem yang terinfeksi dan berkomunikasi dengan pemangku kepentingan.
Penulis laporan juga mencatat bahwa serangan ransomware semakin canggih. Penyerang menggunakan teknik canggih untuk menghindari deteksi dan memaksimalkan dampak.
CSA mendorong bisnis untuk melaporkan insiden ransomware. Berbagi informasi tentang serangan dapat membantu dalam memahami dan melawan lanskap ancaman. Menggunakan pengalaman korban, pelaku pasar lainnya dapat mengambil tindakan untuk menghindari serangan. Dengan demikian, lebih efektif menahan serangan ransomware.