Robert Kiyosaki, penulis buku laris keuangan pribadi "Rich Dad Poor Dad," memperingatkan bahwa hiperinflasi akan membuat hidup menjadi "sangat mahal" bagi warga Amerika yang tidak siap menghadapi depresiasi mata uang. Edukator keuangan itu mengeluarkan peringatannya setelah Federal Reserve's latest interest rate cut, dengan berargumen bahwa perubahan kebijakan tersebut menandai kembalinya quantitative easing yang akan melemahkan dolar.
Apa yang Terjadi: Peringatan Pemangkasan Suku Bunga
Kiyosaki responded terhadap keputusan The Fed dengan memprediksi konsekuensi ekonomi yang parah. "The FED menurunkan suku bunga... memberi sinyal QE (quantitative easing) atau menyalakan mesin pencetak uang palsu," ujarnya. "Ini akan mengarah pada hiperinflasi... membuat hidup sangat mahal bagi mereka yang tidak siap."
Sang penulis mengungkapkan bahwa ia membeli tambahan perak setelah pemotongan suku bunga tersebut. Ia memproyeksikan harga perak bisa mencapai $200 per ons pada 2026, naik dari $20 pada 2024.
Kiyosaki merekomendasikan pembelian aset berwujud termasuk emas, perak, Bitcoin dan Ethereum.
Sebelumnya ia menggambarkan ekonomi global sebagai sangat terlilit utang, dan memperingatkan bahwa pemerintah akan mencetak uang untuk menstabilkan pasar.
Also Read: World's Highest IQ Holder Predicts XRP Could Surpass Ethereum Market Cap During 2026
Mengapa Penting: Strategi Aset
Kiyosaki menekankan investasi yang menghasilkan arus kas sebagai perlindungan terhadap volatilitas pasar.
Ia menganjurkan aset seperti properti, sumur minyak, dan investasi privat yang menghasilkan pendapatan tanpa mengharuskan penjualan panik saat terjadi penurunan pasar.
"Kunci untuk menumbuhkan kekayaan adalah memiliki aset yang menghasilkan arus kas," kata Kiyosaki. "Jika Anda takut dan membutuhkan uang tunai seperti kebanyakan orang di dunia, Anda mungkin ingin menjual aset terbaik Anda. Saya tidak membutuhkan uang tunai. Saya akan menjadi lebih kaya ketika ekonomi palsu itu runtuh."
Ia menyatakan berencana untuk memperoleh lebih banyak Bitcoin setelah pasar stabil, dengan mengutip suplai tetap kripto tersebut yang hanya 21 juta koin.
Kiyosaki berpendapat bahwa kebijakan moneter "Big Print" ini akan meningkatkan nilai aset keras seiring melemahnya mata uang fiat.
Read Next: Intuit Partners With Circle To Integrate USDC Payments Across TurboTax, QuickBooks

