Komite Perbankan Senat AS menunda segala pembahasan (markup) atas RUU struktur pasar kripto yang telah lama dinantikan hingga tahun depan, sehingga menghambat momentum legislasi yang dimaksudkan untuk memperjelas bagaimana regulator federal mengawasi pasar aset digital. oversee digital asset markets.
Apa yang Terjadi
Juru bicara komite mengatakan pada hari Senin bahwa Ketua Tim Scott dan negosiator dari Partai Demokrat telah membuat “kemajuan yang kuat,” namun pembicaraan masih berlanjut, according to Bloomberg.
Kemunduran ini sudah banyak diperkirakan, namun tetap membuat frustrasi para pendukung industri kripto yang berharap setidaknya ada pembahasan awal sebelum akhir tahun.
Saat Kongres kembali bersidang pada Januari untuk menghadapi batas waktu pendanaan pemerintah pada 30 Januari, para legislator akan memiliki kapasitas terbatas untuk kembali membahas pengawasan kripto sebelum siklus pemilu paruh waktu 2026 yang membayangi semakin mempersempit kalender legislasi.
Menurut komite, Scott bersikeras bahwa RUU tersebut harus bersifat bipartisan, dan negosiasi akan berlanjut dengan tujuan menggelar markup pada awal 2026.
Legislasi ini bertujuan secara resmi membagi tanggung jawab pengawasan antara Securities and Exchange Commission dan Commodity Futures Trading Commission, dengan memberikan kewenangan yang lebih jelas kepada CFTC atas pasar spot kripto sekaligus menguraikan kapan aset digital dapat dikategorikan di bawah aturan sekuritas.
Komite Perbankan, yang mengawasi SEC, telah menghasilkan beberapa versi usulan, sementara Komite Pertanian Senat, yang mengawasi CFTC, telah menerbitkan satu draf diskusi dan akan membutuhkan markup tersendiri sebelum RUU tersebut dapat dilanjutkan.
Legislator Partai Demokrat telah menyuarakan kekhawatiran terkait stabilitas keuangan, risiko pasar, dan isu etika, yang terakhir kian mengemuka karena keterlibatan Presiden Donald Trump dan keluarganya yang meningkat dalam bisnis kripto, yang kabarnya menghasilkan keuntungan signifikan.
Mengapa Ini Penting
Bahkan tanpa undang-undang baru, kedua regulator telah mulai menyesuaikan sikap mereka terhadap industri tersebut.
SEC telah menerbitkan buletin staf dan mengadakan diskusi publik, termasuk satu yang digelar pada Senin sebelumnya, untuk mengeksplorasi bagaimana aturan sekuritas seharusnya diterapkan pada berbagai aktivitas kripto.
Sementara itu, CFTC telah mengambil langkah untuk memperluas akses institusional ke perdagangan spot kripto dan baru-baru ini memberikan no-action relief kepada platform pasar prediksi tertentu.
Penundaan ini mendorong regulasi kripto yang komprehensif semakin jauh ke masa depan, membuat industri terus beroperasi di bawah panduan tambal sulam sementara negosiasi berlanjut hingga 2026.
Baca Selanjutnya: Crypto’s Next Breakthrough Is The Death of Chains, Says Glider CEO

