Gnosis Chain executed a hard fork pada 22 Desember untuk memulihkan sekitar US$9,4 juta yang dibekukan setelah eksploit Balancer pada bulan November.
Hard fork tersebut activated pada 16:11 UTC setelah proposal yang disetujui tata kelola.
Validator yang gagal meningkatkan node mereka menghadapi sanksi mulai dari penghentian imbalan staking hingga potensi slashing.
Keputusan ini memicu perdebatan sengit di komunitas kripto terkait prinsip imutabilitas blockchain.
Apa yang Terjadi
Balancer mengalami eksploit senilai US$128 juta pada bulan November yang memengaruhi pool likuiditas di beberapa jaringan termasuk Ethereum, Gnosis, dan lainnya.
Serangan tersebut stemmed dari kesalahan pembulatan di Composable Stable Pools Balancer V2.
Gnosis Chain awalnya menerapkan soft fork untuk membekukan sekitar US$9,4 juta dana curian di jaringannya.
Hard fork 22 Desember diperlukan untuk membuka kunci dan mengembalikan aset beku tersebut kepada pengguna yang terdampak.
Philippe Schommers, kepala infrastruktur Gnosis, mengatakan dalam sebuah posting forum tata kelola pada 12 Desember bahwa tim menargetkan pemulihan dana sebelum Natal.
Sekitar US$28 juta berhasil dipulihkan oleh white hat hacker di semua jaringan yang terdampak, dengan StakeWise DAO memulihkan sekitar US$19 juta dalam bentuk osETH saja.
Hard fork Gnosis merepresentasikan sebagian dari upaya pemulihan yang lebih luas di seluruh ekosistem.
Baca juga: Are Bitcoin Rallies Running Out Of Steam? Analysts Flag Supply Risks As Ether Firms Up
Mengapa Penting
Hard fork ini membagi komunitas antara pihak yang memuji akuntabilitas dan pihak lain yang mempertanyakan apakah langkah tersebut melanggar prinsip “code is law”.
Analis DeFi Ignas memperingatkan bahwa soft fork sebelumnya sudah mengompromikan imutabilitas, terlepas dari hasil hard fork.
Pihak lain berpendapat bahwa tidak bertindak justru menunjukkan ketidakbertanggungjawaban terhadap pengguna yang terdampak.
Schommers menanggapi bahwa fork ini memerlukan “perubahan yang relatif kecil yang tidak memengaruhi riwayat chain” dan tetap menjaga imutabilitas fundamental.
Token GNO turun 3% menjadi sekitar US$115 setelah pengumuman tersebut.
Preseden ini menimbulkan pertanyaan tentang kapan intervensi blockchain dapat diterima selama insiden keamanan.
Balancer menyebut kerentanan tersebut disebabkan oleh kesalahan pembulatan meskipun protokol telah menjalani 11 audit oleh empat perusahaan keamanan.
Insiden ini menyoroti ketegangan yang terus berlanjut antara perlindungan pengguna dan prinsip desentralisasi di DeFi.
Baca selanjutnya: Why Crypto’s Next Cycle Will Be Driven By Balance Sheets, Not Speculation

