Jalan Revolut menuju mendapatkan lisensi bank penuh di Inggris terhenti saat regulator Inggris mempertanyakan sistem manajemen risiko perusahaan fintech yang berbasis di London ini dalam menangani ekspansi internasionalnya yang agresif. Bank of England dan Prudential Regulation Authority telah menekan perusahaan keuangan digital tersebut untuk memberikan jaminan bahwa mekanisme pengawasannya akan berkembang seiring dengan operasi globalnya sebelum menghapus pembatasan yang diberlakukan pada lisensi terbatas yang diterimanya pada 2024.
Yang Perlu Diketahui:
- Regulator khawatir kontrol risiko Revolut mungkin tidak dapat mengikuti pertumbuhan pesatnya di luar negeri, menurut laporan Financial Times yang mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya.
- Perusahaan menerima lisensi bank terbatas di Inggris pada 2024 tetapi membutuhkan otorisasi penuh untuk memindahkan pelanggan dan menawarkan produk kredit.
- CEO Nik Storonsky mengidentifikasi mendapatkan lisensi tanpa batas sebagai prioritas utamanya pada bulan September, dengan eksekutif berharap untuk mendapat persetujuan tahun ini.
Pengawasan Regulasi Semakin Intensif
Prudential Regulation Authority sedang memeriksa kekuatan sistem kontrol Revolut di pasar domestik dan internasional sebelum memberikan hak perbankan penuh. Pejabat Bank of England menginginkan komitmen khusus dari perusahaan mengenai rencananya membangun infrastruktur manajemen risiko yang sesuai dengan ambisi ekspansinya. Financial Times memperoleh informasi ini dari sumber yang tidak diidentifikasi.
Tinjauan regulasi berfokus pada apakah Revolut dapat mempertahankan pengawasan yang memadai saat tumbuh melampaui batas Inggris. Perusahaan telah berkembang pesat di berbagai negara, menimbulkan pertanyaan tentang kemampuannya untuk memantau operasi secara konsisten di yurisdiksi yang berbeda.
Revolut menolak memberikan komentar ketika dihubungi tetapi merujuk pada pernyataan bulan Juli.
Dalam pernyataan tersebut, perusahaan mengatakan sedang "melanjutkan tahap akhir mobilisasi." Perusahaan mengakui kompleksitas proses, dengan menggambarkannya sebagai "mobilisasi terbesar dan paling kompleks yang pernah dilakukan di Inggris" mengingat skala globalnya.
Pernyataan tersebut menekankan kesabaran daripada kecepatan. "Tinjauan menyeluruh adalah bagian yang diharapkan dari proses dan mendapatkannya dengan benar lebih penting daripada terburu-buru mencapai tanggal spesifik," kata perusahaan pada saat itu.
Jalan ke Depan
Co-founder dan CEO Nik Storonsky mengatakan kepada wartawan pada bulan September bahwa mendapatkan lisensi bank penuh di Inggris merupakan tujuan utamanya. Proses persetujuan ini telah berlangsung selama beberapa tahun. Setelah regulator memberikan otorisasi tanpa batas, Revolut berencana memindahkan pelanggan ke entitas bank baru dan memperluas penawaran produknya untuk mencakup kredit.
Eksekutif perusahaan tetap yakin mereka mengharapkan persetujuan akhir sebelum akhir tahun ini.
Bank of England menolak berkomentar tentang masalah ini, mengutip kebijakan untuk tidak membahas perusahaan individual. Reuters tidak dapat secara independen mengonfirmasi laporan Financial Times.
Lisensi terbatas yang diterima Revolut pada 2024 mewakili kemajuan setelah bertahun-tahun aplikasi dan tinjauan. Namun, batasan tersebut mencegah perusahaan beroperasi dengan fleksibilitas yang sama seperti bank yang sudah mapan. Otorisasi penuh akan memungkinkan Revolut bersaing lebih langsung dengan lembaga keuangan tradisional dalam menawarkan pinjaman dan produk kredit lainnya kepada basis pelanggannya.
Memahami Mobilisasi Perbankan
Mobilisasi perbankan mengacu pada proses yang dilalui perusahaan keuangan ketika beralih dari lisensi terbatas ke otorisasi bank penuh. Selama fase ini, regulator memeriksa apakah perusahaan memiliki sistem yang memadai untuk manajemen risiko, pemantauan kepatuhan, persyaratan modal, dan perlindungan pelanggan. Prudential Regulation Authority menetapkan standar ketat untuk sistem ini guna melindungi deposan dan menjaga stabilitas di sektor keuangan.
Kontrol risiko mencakup kebijakan dan prosedur yang digunakan bank untuk mengidentifikasi, menilai, dan mengelola potensi ancaman terhadap operasi mereka.
Ini termasuk risiko kredit dari pinjaman, risiko operasional dari proses internal, dan risiko kepatuhan dari pelanggaran regulasi. Bagi perusahaan fintech yang berkembang pesat seperti Revolut, regulator ingin memastikan kontrol tetap efektif saat bisnis berkembang lintas batas.
Melihat ke Depan
Penundaan ini menyoroti tantangan yang dihadapi perusahaan fintech saat ingin beroperasi sebagai bank berlisensi penuh di pusat keuangan utama. Regulator mempertahankan standar ketat terlepas dari teknologi atau model bisnis perusahaan. Bagi Revolut, penantian masih berlanjut sementara pejabat mengevaluasi apakah infrastruktur perusahaannya dapat mendukung ambisinya tanpa mengompromikan pengawasan atau perlindungan pelanggan.