Dompet

SEC Menghentikan Gugatan terhadap Ripple, Denda $125 Juta Tetap Berlaku Setelah Pertempuran 4 Tahun

3 jam yang lalu
SEC Menghentikan Gugatan terhadap Ripple, Denda $125 Juta Tetap Berlaku Setelah Pertempuran 4 Tahun

Komisi Sekuritas dan Bursa mengakhiri gugatan landmark melawan Ripple Labs pada Kamis, memungkinkan denda $125 juta perusahaan cryptocurrency tersebut untuk tetap berlaku dan menandai akhir dari salah satu pertarungan hukum paling diawasi secara ketat dalam industri aset digital.


Yang Perlu Diketahui:

  • SEC menggugat Ripple pada Desember 2020, mengklaim bahwa perusahaan tersebut menjual token XRP sebagai sekuritas yang tidak terdaftar kepada investor institusi.
  • Seorang hakim federal memutuskan pada Juli 2023 bahwa penjualan XRP kepada institusi melanggar undang-undang sekuritas, tetapi penjualan di bursa publik tidak.
  • Kedua belah pihak sepakat untuk menghapus banding mereka, menyelesaikan denda $125 juta yang dijatuhkan pada Agustus 2024.

Asal Usul dan Perkembangan Kasus

Perselisihan hukum dimulai pada Desember 2020 ketika SEC mengajukan tuntutan terhadap Ripple Labs menjelang akhir masa jabatan pertama presiden Donald Trump. Regulator federal menuduh perusahaan yang berbasis di San Francisco ini melakukan penawaran sekuritas yang tidak terdaftar melalui penjualan token digital XRP kepada investor institusi. Gugatan tersebut segera mengirimkan gelombang kejutan melalui industri cryptocurrency, yang telah menghadapi ketidakpastian regulasi selama bertahun-tahun.

XRP menempati peringkat sebagai cryptocurrency terbesar ketiga berdasarkan kapitalisasi pasar, hanya di belakang Bitcoin dan Ethereum menurut data CoinMarketCap. Status hukum token ini menjadi ujian penting untuk bagaimana regulator AS akan mengklasifikasikan aset digital berdasarkan undang-undang sekuritas yang ada.

Kasus ini mengalami perubahan tak terduga pada Juli 2023 saat Hakim Distrik AS Analisa Torres mengeluarkan keputusan terpisah. Torres memutuskan bahwa penjualan XRP oleh Ripple kepada investor institusi memang merupakan transaksi sekuritas yang tunduk pada pengawasan federal. Namun, ia menentukan bahwa XRP yang dijual di bursa cryptocurrency publik tidak memenuhi definisi sekuritas berdasarkan uji Howey, yang mengevaluasi kontrak investasi.

Perubahan Regulasi Di Bawah Pemerintahan Baru

Penyelesaian mendapat momentum setelah kembalinya Trump ke Gedung Putih pada Januari 2025. Pemerintahan baru membawa pendekatan yang sangat berbeda terhadap regulasi cryptocurrency, dengan kepemimpinan SEC menunjukkan peningkatan kemauan untuk menyelesaikan tindakan penegakan yang tertunda. Pergeseran ini merupakan penyimpangan signifikan dari sikap agresif pemerintahan sebelumnya terhadap perusahaan aset digital.

Baik Ripple maupun SEC awalnya mencari modifikasi atas keputusan Torres pada Agustus 2024. Mereka meminta hakim untuk mengurangi denda dari $125 juta menjadi $50 juta sambil juga mencabut perintah yang melarang Ripple menjual token XRP kepada investor institusi tanpa registrasi yang tepat. Gerakan bersama tersebut menunjukkan bahwa kedua pihak lebih suka menyelesaikan dengan cepat daripada banding yang berkepanjangan.

Torres menolak usulan mereka dengan keputusan tegas. Hakim tersebut menyatakan bahwa tidak ada pihak yang menunjukkan "keadaan luar biasa" yang diperlukan untuk membenarkan pengurangan denda atau modifikasi perintah. Dia menekankan bahwa kepentingan publik dalam menegakkan peraturan sekuritas lebih besar daripada keinginan pihak-pihak untuk denda yang dikurangi.

Stuart Alderoty, kepala petugas hukum Ripple, mengakui penutupan kasus tersebut dalam sebuah posting di media sosial. "Pencabutan menandai 'akhir' dari kasus ini," tulis Alderoty di X, platform media sosial yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter.

Memahami Istilah Cryptocurrency dan Dampak Pasar

Kasus Ripple menyoroti beberapa konsep kunci dalam regulasi cryptocurrency yang terus membentuk industri. Undang-undang sekuritas menentukan kapan token digital harus mematuhi persyaratan registrasi, perlindungan investor, dan aturan pengungkapan. Uji Howey, yang ditetapkan oleh kasus Mahkamah Agung tahun 1946, mengevaluasi apakah kontrak investasi ada berdasarkan faktor-faktor termasuk harapan keuntungan investor dari upaya orang lain.

XRP berfungsi sebagai cryptocurrency untuk pembayaran dan mata uang penghubung dalam produk teknologi keuangan Ripple.

Berbeda dengan Bitcoin, yang beroperasi pada jaringan terdesentralisasi, Ripple Labs mempertahankan pengaruh signifikan atas distribusi dan pengembangan XRP. Aspek terpusat ini menjadi pusat argumen SEC bahwa penjualan XRP merupakan penawaran sekuritas.

Industri cryptocurrency yang lebih luas memperhatikan kasus ini dengan saksama karena menetapkan preseden untuk bagaimana regulator mungkin memperlakukan aset digital lainnya. Banyak pengamat industri melihat keputusan campuran sebagai kemenangan parsial, karena membedakan antara jenis penjualan token daripada mengklasifikasikan semua transaksi XRP sebagai sekuritas.

Penutupan Pemikiran

Penyelesaian ini membawa penutupan pada pertarungan hukum yang mendefinisikan regulasi cryptocurrency selama hampir empat tahun. Sementara Ripple menghindari denda yang lebih parah, denda sebesar $125 juta dan pembatasan yang berlanjut pada penjualan institusi memperlihatkan pengawasan SEC yang berlanjut terhadap pasar aset digital bahkan di bawah pemerintahan yang lebih ramah kripto.

Disclaimer: Informasi yang diberikan dalam artikel ini hanya untuk tujuan edukasi dan tidak boleh dianggap sebagai nasihat keuangan atau hukum. Selalu lakukan riset sendiri atau konsultasikan dengan profesional saat berurusan dengan aset kripto.