Ripple Chief Technology Officer David Schwartz ikut masuk dalam perdebatan yang sedang berlangsung soal apakah Bitcoin bisa direplikasi, dengan berargumen bahwa menyalin kode tidak berarti mereplikasi jaringannya. Komentar ini muncul setelah perdebatan sengit antara pendiri Binance Changpeng Zhao dan pengkritik Bitcoin Peter Schiff di Binance Blockchain Week.
Apa yang Terjadi: CTO Tantang Gagasan Replikasi
Schiff mengatakan dalam konferensi bahwa token yang didukung emas memiliki kegunaan fisik karena mewakili kepemilikan atas komoditas langka yang digunakan di berbagai industri. Menurutnya, Bitcoin memperoleh nilainya dari kepercayaan dan tidak memiliki kegunaan praktis.
Zhao menanggapi bahwa emas fisik sulit dibagi atau diverifikasi tanpa alat khusus. Ia bercerita pernah menerima emas batangan sebagai hadiah tetapi tidak bisa memecahnya atau memastikan kemurniannya. Bitcoin, katanya, dapat ditransfer dan diverifikasi seketika melalui blockchain.
Schiff menjawab bahwa Bitcoin tetap tak bernilai baginya karena tidak bisa digunakan untuk apa pun, sementara emas memiliki permintaan industri.
Zhao kembali menegaskan bahwa kegunaan Bitcoin berasal dari jaringannya yang transparan, pasokan tetap, dan kepemilikan yang dapat diverifikasi. Berbeda dengan emas, yang total cadangan globalnya tidak pasti, Bitcoin menawarkan kejelasan sempurna tentang pasokan dan pergerakan, ujarnya.
Schwartz baru-baru ini ikut bergabung dalam diskusi dengan pertanyaan yang sepenuhnya menantang premis tersebut. Ia mempertanyakan bagaimana Bitcoin baru bisa sekaligus menjadi baru dan persis sama dengan yang asli.
"Dan bagaimana keberadaan replika Bitcoin akan memengaruhi Bitcoin?" katanya.
Poinnya selaras dengan argumen Zhao tentang kemampuan verifikasi. Replika mungkin dapat menyalin kode Bitcoin, tetapi tidak dapat menyalin jaringan pengguna, penambang, institusi, dan validasi waktu nyata yang memberi identitas pada Bitcoin.
Juga Baca: Notcoin Surges 36% Before Triggering Heaviest Selloff in Six Months
Mengapa Penting: Efek Jaringan
Perdebatan ini menyoroti kesalahpahaman mendasar tentang apa yang memberi nilai pada Bitcoin. Kodenya bersifat open source dan bisa disalin siapa saja. Namun efek jaringan tidak bisa direplikasi.
Argumen Schwartz menyiratkan bahwa keberadaan rantai lain tidak mengurangi legitimasi Bitcoin.
Hal ini mencerminkan bagaimana emas palsu tidak mengurangi nilai emas asli ketika terdapat mekanisme verifikasi yang tepat. Ini memperkuat poin Zhao bahwa Bitcoin dapat dengan mudah diverifikasi melalui berbagai cara, berbeda dengan emas.
Selanjutnya: Bitcoin Cash Climbs 40% to Lead All Layer-1 Blockchains in 2025

