Raksasa pemrosesan pembayaran Visa mengumumkan akan memperluas platform penyelesaiannya untuk menyertakan tiga stablecoin tambahan dan dua jaringan blockchain baru. Perusahaan kini akan mendukung PYUSD PayPal, USDC Circle, dan euro-backed EURC bersama dengan blockchain Stellar dan Avalanche.
Apa yang Perlu Diketahui:
- Visa akan mengintegrasikan stablecoin PYUSD PayPal dan USDC Circle ke dalam platform penyelesaian bersama dengan EURC yang didukung euro.
- Ekspansi ini mencakup dukungan untuk blockchain Stellar dan Avalanche, bergabung dengan jaringan Ethereum dan Solana yang ada.
- Pemimpin keuangan korporat melaporkan transfer stablecoin sebesar $10-30 juta dapat diselesaikan dalam 4-8 jam dibandingkan dengan 3-5 hari kerja untuk transfer tradisional.
Strategi Ekspansi ke Aset Digital
Pengumuman tanggal 31 Juli tersebut menggarisbawahi komitmen Visa untuk membangun infrastruktur multicoin dan multichain seperti yang dijelaskan oleh eksekutif perusahaan. Rubail Birwadker, kepala global produk pertumbuhan dan kemitraan strategis Visa, menjelaskan alasan perusahaan untuk ekspansi tersebut.
"Kami percaya bahwa ketika stablecoin dapat dipercaya, skalabel, dan interoperable, mereka dapat mengubah secara mendasar bagaimana uang bergerak di seluruh dunia," kata Birwadker dalam siaran pers tersebut.
Integrasi ini terjadi melalui kolaborasi Visa dengan Paxos, yang memungkinkan penambahan Global Dollar dan PayPal USD ke platform tersebut. Sebelumnya, sistem penyelesaian Visa mendukung jaringan Ethereum dan Solana, tetapi ekspansi baru ini menambahkan blockchain Stellar dan Avalanche untuk memberikan lebih banyak opsi penyelesaian kepada mitra.
Infrastruktur yang ditingkatkan ini memungkinkan transaksi dalam stablecoin yang didukung USD dan EUR. Pengembangan ini memberikan fleksibilitas tambahan kepada klien korporat Visa dalam operasi treasuri dan pemrosesan pembayaran lintas batas.
Perubahan Lingkungan Regulasi Menuju Aset Digital
Perkembangan kebijakan terbaru telah menciptakan lingkungan yang lebih menguntungkan untuk adopsi stablecoin dalam keuangan perusahaan. Gedung Putih mengeluarkan laporan yang membahas kebijakan aset digital yang secara khusus mengecam penolakan integrasi stablecoin.
Menurut dokumen administrasi tersebut, kegagalan mengadopsi stablecoin dapat mengancam posisi dolar AS dalam perdagangan global. Laporan ini merekomendasikan regulator perbankan untuk menerapkan kerangka risiko netral teknologi daripada mempertahankan kebijakan restriktif terhadap layanan keuangan berbasis blockchain.
Undang-undang GENIUS yang baru ditandatangani lebih meningkatkan minat institusional terhadap cryptocurrency yang terkait dengan dolar. Perubahan legislatif ini telah mengurangi ketidakpastian regulasi yang sebelumnya membatasi keterlibatan perusahaan dengan aset digital.
Institusi perbankan kini menghadapi perlakuan yang lebih sedikit menyengsarakan saat bekerja dengan teknologi blockchain atau mata uang digital di bawah penyesuaian kerangka yang diusulkan.
Aplikasi Keuangan Korporat Mendorong Adopsi
Eksekutif industri melaporkan keuntungan operasional signifikan dari integrasi stablecoin dalam fungsi treasuri korporat. Tanner Taddeo, CEO Stable Sea, dan Brett Turner, CEO Trovata, telah mendokumentasikan peningkatan waktu penyelesaian dan pengurangan biaya transaksi.
Taddeo memberikan data spesifik tentang transfer uang internasional, mencatat bahwa memindahkan $10 juta hingga $30 juta melintasi batas biasanya memerlukan tiga hingga lima hari kerja melalui saluran perbankan tradisional. Transfer berbasis stablecoin menyelesaikan transaksi yang sama dalam empat hingga delapan jam.
Peningkatan kecepatan ini mengatasi titik sakit utama dalam manajemen kas korporat, terutama bagi perusahaan dengan operasi internasional yang memerlukan transfer nilai besar secara sering.
Memahami Stablecoin dan Jaringan Blockchain
Stablecoin adalah mata uang digital yang dirancang untuk mempertahankan nilai yang stabil dengan mendukung setiap token dengan cadangan aset tradisional seperti dolar AS atau euro. USDC dan PYUSD mempertahankan nilainya melalui cadangan dolar, sementara EURC menggunakan dukungan euro.
Jaringan blockchain berfungsi sebagai infrastruktur untuk memproses transaksi digital ini. Ethereum memelopori fungsi smart contract, sementara Solana menawarkan pemrosesan transaksi yang lebih cepat. Stellar fokus pada pembayaran lintas batas, dan Avalanche menyediakan kemampuan transaksi throughput tinggi.
Pendekatan multicoin memungkinkan bisnis untuk memilih kombinasi stablecoin dan blockchain yang paling cocok berdasarkan kebutuhan operasional spesifik mereka, volume transaksi, dan kebutuhan geografis.
Respons Pasar dan Implikasi Masa Depan
Pengumuman ini mencerminkan penerimaan institusional yang lebih luas dari infrastruktur pembayaran digital di antara perusahaan jasa keuangan tradisional. Perluasan Visa mengikuti langkah serupa oleh pemroses pembayaran lainnya yang ingin menangkap pangsa pasar dalam ekonomi aset digital yang berkembang.
Adopsi stablecoin korporat terus berkembang karena perusahaan mengakui manfaat operasional termasuk mengurangi risiko penyelesaian, biaya lebih rendah, dan peningkatan pengelolaan arus kas. Integrasi berbagai jaringan blockchain memberikan redundansi dan memungkinkan bisnis untuk mengoptimalkan biaya transaksi berdasarkan kondisi jaringan.
Pemikiran Penutup
Integrasi stablecoin PayPal dan Circle oleh Visa mewakili ekspansi signifikan dari infrastruktur pembayaran digital korporat. Langkah ini memposisikan perusahaan untuk memanfaatkan permintaan korporat yang meningkat untuk transfer uang internasional yang lebih cepat dan lebih efisien, sambil mendukung transaksi denominasi dolar dan euro di berbagai jaringan blockchain.