Berita
Bank Sentral dan BIS Kembangkan Alat untuk Perubahan Kebijakan Moneter "Instan"

Bank Sentral dan BIS Kembangkan Alat untuk Perubahan Kebijakan Moneter "Instan"

9 jam yang lalu
Bank Sentral dan BIS Kembangkan Alat untuk Perubahan  Kebijakan Moneter "Instan"

Bank sentral sedang menguji teknologi kontrak pintar yang dapat memungkinkan mereka menerapkan kebijakan moneter secara instan di lingkungan keuangan ter-tokenisasi, menurut laporan yang dirilis Rabu oleh Bank for International Settlements dan Federal Reserve Bank of New York.


Yang Harus Diketahui:

  • Bank sentral sedang mengeksplorasi teknologi blockchain melalui "Project Pine" untuk mempersiapkan sistem keuangan yang mungkin ter-tokenisasi
  • Prototipe berhasil menunjukkan kemampuan respon cepat, memungkinkan perubahan kebijakan diterapkan dalam hitungan menit
  • Institusi keuangan semakin menerima tokenisasi, dengan pakar industri melihat stablecoin sebagai alat efektif untuk manajemen agunan secara real-time

Penelitian bersama ini, yang disebut "Project Pine", berhasil menguji toolkit prototipe yang memungkinkan bank sentral merespons kondisi pasar segera dalam skenario hipotetis. Para peneliti menemukan sistem ini dapat menerapkan fasilitas pinjaman baru dan menyesuaikan suku bunga dengan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya, berpotensi mengubah cara kebijakan moneter beroperasi di masa depan.

"Toolkit kontrak pintar itu cepat dan fleksibel," tulis BIS dalam laporannya pada 15 Mei. "Dalam skenario hipotetis, bank sentral dapat menambahkan dan mengubah alat secara instan."

Bank sentral di seluruh dunia menunjukkan minat yang meningkat dalam mengintegrasikan teknologi blockchain ke dalam keuangan tradisional seiring dengan meningkatnya momentum tokenisasi. Toolkit eksperimental ini merupakan apa yang digambarkan BIS sebagai "langkah awal" dalam menyoroti potensi manfaat teknologi ini untuk pelaksanaan kebijakan moneter.

Kinerja dan Implementasi Teknologi

Kerangka kerja Project Pine menjalani pengujian ketat dalam berbagai skenario yang dirancang untuk mensimulasikan kondisi stres keuangan. Para peneliti memvalidasi "kecepatan dan konsistensi" sistem selama latihan hipotetis 10 menit di mana bank sentral dengan cepat mengubah kriteria agunan dan menukar agunan likuid dengan aset tidak likuid di tengah penurunan nilai agunan.

Menurut laporan, implementasi kontrak pintar memungkinkan bank sentral untuk menerapkan fasilitas cadangan baru dan menyesuaikan suku bunga dengan efek "segera". Kemampuan ini bisa menjadi krusial selama krisis keuangan ketika respon cepat menjadi sangat penting.

"Kecepatan ini, ditambah dengan kemampuan untuk menyesuaikan parameter kapan saja, memberikan bank sentral fleksibilitas dalam merespons peristiwa tak terduga dan krisis yang bergerak cepat," catat laporan BIS.

Implementasi Project Pine memanfaatkan standar token ERC-20 Ethereum yang dikombinasikan dengan protokol tambahan untuk kontrol akses. Meskipun hasil yang menjanjikan, peneliti mengakui tantangan infrastruktur signifikan tetap ada, karena sebagian besar sistem perbankan sentral yang ada tidak dirancang untuk aplikasi blockchain tingkat lanjut ini. Eksperimen ini muncul seiring dengan semakin meningkatnya penerimaan teknologi tokenisasi oleh institusi keuangan. Peserta industri melihat potensi besar dalam aplikasi untuk proses manajemen dan penyelesaian agunan.

Pada konferensi Konsensus 2025 baru-baru ini, Joseph Spiro, direktur produk di DTCC Digital Assets, menyebut stablecoin sebagai instrumen keuangan "sempurna" untuk manajemen agunan real-time dalam transaksi keuangan seperti pinjaman dan derivatif. Komentarnya mencerminkan pengakuan industri yang semakin meningkat terhadap potensi manfaat tokenisasi untuk operasi keuangan tradisional.

Mitra penelitian menekankan bahwa meskipun prototipe berkinerja baik dalam pengujian lingkungan terkontrol, implementasi yang lebih luas akan memerlukan pengembangan lebih lanjut yang ekstensif dan pembaruan infrastruktur. Bank sentral perlu mengatasi tantangan teknis, regulasi, dan operasional sebelum sistem semacam itu dapat diterapkan di lingkungan dunia nyata.

Lihat ke Depan

Peningkatan eksplorasi teknologi blockchain oleh bank sentral menandakan pergeseran signifikan dalam cara lembaga-lembaga ini bersiap untuk potensi perubahan dalam lanskap keuangan. Seiring dengan semakin diterimanya tokenisasi di pasar swasta, bank sentral tampaknya bertekad untuk memastikan mereka menjaga alat kebijakan yang efektif tanpa memandang bagaimana infrastruktur keuangan berkembang.

Penelitian masa depan kemungkinan akan berfokus pada interoperabilitas antara sistem yang ter-tokenisasi dan tradisional, pertimbangan keamanan, dan kerangka peraturan yang dibutuhkan untuk mendukung teknologi baru ini. Inisiatif BIS dan New York Fed mewakili langkah awal namun penting dalam memahami bagaimana perbankan sentral dapat berfungsi di pasar keuangan yang semakin digital.

Pemikiran Penutup

Project Pine menunjukkan pendekatan proaktif bank sentral dalam mempersiapkan sistem keuangan yang mungkin ter-tokenisasi. Sementara tantangan signifikan tetap ada sebelum implementasi, pengujian teknologi kebijakan moneter berbasis kontrak pintar yang sukses menunjukkan teknologi ini bisa memberikan bank sentral kemampuan baru yang kuat untuk merespons kondisi pasar dengan kecepatan dan fleksibilitas yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Disclaimer: Informasi yang diberikan dalam artikel ini hanya untuk tujuan edukasi dan tidak boleh dianggap sebagai nasihat keuangan atau hukum. Selalu lakukan riset sendiri atau konsultasikan dengan profesional saat berurusan dengan aset kripto.